Penelitian pertama penemuan torsi dilakukan pada akhir tahun 1800 oleh profesor Rusia N.P.Myshkin. Kolega Einstein Dr.Eli Cartan
pertama kali menciptakan istilah torsi pada tahun 1913 yang mengacu
pada gerakan kekuatan ‘memutar’ melalui struktur ruang dan waktu, tapi
penelitian itu hampir terkubur disebabkan keberhasilan dan ketenaran Teori Einstein. Pada dekade tahun 1950-an, Watson dan Crick menemukan struktur heliks DNA yang dirintis ilmuwan Rusia Dr.N.A.Kozyrev (1908-1983) meyakinkan dan membuktikan keberadaan energi ini, penelitian yang terkait dengan waktu dan DNA.
Bidang
torsi dihasilkan oleh spin atau momentum sudut, setiap obyek atau
partikel yang berputar menghasilkan gelombang torsi dan memiliki bidang
torsi yang unik. Beberapa gelombang torsi merupakan rantai yang hilang
dalam Teori Segalanya (Theory Of Everything / TOE), sebuah teori medan terpadu atau GUT (Grand Unified Teory) yang tidak dapat disesuaikan dengan konsep gelombang kuantum fisika.
Bidang
torsi mempengaruhi spin, bidang torsi suatu objek dapat diubah karena
pengaruh atau penerapan medan torsi eksternal. Hasil dari pengaruh
tersebut, konfigurasi baru dari bidang torsi akan ditetapkan sebagai
keadaan yang metastabil (keadaan terpolarisasi) dan akan tetap utuh
bahkan setelah sumber bidang torsi eksternal akan dipindahkan ke ruang
lain. Bidang konfigurasi torsi spasial tertentu dapat ‘merekam’ setiap
objek fisik atau biologis. Lalu, bagaimana teori Torsi menurut pandangan
Brendan D.Murphy, seorang peneliti independen dan penulis yang telah
mempelajari metafisika, klenik, fisika, dan Matematika sejak dirinya
mengalami ‘kebangkitan metafisika’ yang mendalam diusia 20 tahun.
Pikiran Manusia Menghasilkan Gelombang Energi Torsi
Dr. Kozyrev menemukan bahwa pikiran dan perasaan manusia menghasilkan gelombang energi torsi.
Penemuan ini membuka pintu tentang ‘fisik’, pemahaman kesadaran, dan
gambaran jauh yang lebih lengkap dari sebuah realitas. Kozyrev mampu
mengukur efek fisik yang ditimbulkan oleh perubahan psikologis mendadak,
membuktikan kesadaran yang berhubungan dengan getaran dalam cairan
seperti ‘Aetheric’ medium. Dalam percobaan ini, dia mendeteksi waktu
perubahan dalam sistem yang secara psikokinesis dapat meniru bentuk yang tidak diketahui dan sulit mendeteksi energi itu sendiri.
Kozrev
yakin hal ini menunjukkan keberadaan semua elemen yang bersatu dalam
medan terpadu, menghubungkan segala sesuatu secara real-time sehingga
memfasilitasi nonlocality (tindakan selanjutnya). Perubahan sistem
mekanis menghasilkan perubahan halus dalam kepadatan waktu (media
aetheric), seperti yang gravitasi, badai, perubahan musim, dan perubahan
kepadatan materi. Kozyrev juga menemukan bahwa kesadaran dipengaruhi
kepadatan waktu. Pengalaman emosional menghasilkan efek lebih besar
daripada pemikiran intelektual. Sistem pengukuran sangat dipengaruhi
oleh kegembiraan dan emosional.
Kozyrev meyakini bahwa pikiran kita bisa mengubah kepadatan waktu, dia yakin bahwa menguasai ‘kemampuan diri’ untuk mengubah kepadatan waktu akan mampu menciptakan telepati.
Konsepsinya, semua fenomena paranormal akan dilunturkan dan diterima dalam dunia sebagai ‘fenomena alam‘. Beberapa alasan ini diidentifikasi Ostrander dan Schroeder dalam penelitian buku klasik mereka ‘Psychic Discoveries Behind The Iron Curtain‘.
Energi Torsi Dipancarkan Pikiran Dan Emosi
Hampir
semua efek pembelokan ganjil (law-defying) merupakan efek yang
disebabkan oleh berbagai teknologi yang dapat direplikasi oleh pikiran
manusia. Kristal es Dr.Masaru Emoto merupakan salah satu contoh yang mungkin bisa dijelaskan dengan gelombang energi torsi yang dipancarkan oleh pikiran dan emosi manusia. Dankachov
juga menyatakannya pada tahun 1984, bahwa tujuh bidang torsi yang
dihasilkan manusia adalah air, terutama air yang mengandung garam,
merupakan media yang baik untuk menyimpan medan torsi statis.
Pada ilmuwan Sound Energy Research
menciptakan jejak torsi melalui air suling yang menggunakan skalar
(torsi) teknologi gelombang, hasilnya adalah air terstruktur yang
disebut skalar gelombang air terstruktur. Mereka mengirim sampel yang
membeku kepada Emoto, kristal yang membentuk struktur heksagonal seperti
yang diciptakan melalui kesadaran manusia. Teknologi torsi menciptakan
efek yang sama seperti mental.
Tanaman
mampu merespon ‘niat manusia’ dengan cara yang terukur berhubungan
dengan gelombang torsi, yang diciptakan melalui ‘kesadaran manusia’ dan
keluar dari tubuh sehingga ‘indera tanaman’ meresponnya. Cleve Backster
telah membuktikan melalui penelitian (dimulai pada tahun 1960) pada
manusia dan tanaman yang melibatkan interaksi dan telepati. Dokumentasi
Backster menyatakan, dengan menghubungkan daun tanaman pada mesin
poligraf, Backster menemukan bahwa tanaman tidak hanya menanggapi
ancaman mental yang disebabkan oleh manusia untuk menyakiti mereka,
tetapi juga kematian organisme terdekat, seperti udang air dalam garam
dan bahkan koloni bakteri.
Dr.Frank Brown,
pelopor studi interaksi antara magnet dan organisme hidup, menemukan
adanya interaksi biji kacang yang ditempatkan berdekatan satu sama lain
dan tidak dapat dijelaskan dalam istilah ortodoks. Brown juga menyatakan
penelitian R.I. Jones tahun 1960 bahwa pertumbuhan tanaman
bisa diubah secara harian dalam rotasi yang seragam. Pertumbuhan rotasi
depresi searah jarum jam yang menunjukkan adanya kekuatan berputar di
sekitar semua tanaman.
Konduktor Dan Generator Torsi Pada Piramida
Penelitian
Rusia dan Ukraina di piramida telah menghasilkan penemuan yang sangat
menarik tentang gelombang torsi. Bentuk alami piramida memanfaatkan gelombang energi torsi seakan memperkuat bangunan. Obyek eksperimen yang menunujukkan ‘Golden Section‘ (menyatakan fenomena) dapat digambarkan sebagai generator torsi pasif. Prof.A.G. Antonov
dari Russian R&D Institute of Pediatrics, menguji efek 40% larutan
glukosa dalam air suling setelah disimpan dalam piramida. Pemberian
hanya 1 ml glukosa untuk 20 pasien bayi yang lahir prematur mengalami
perbedaan sistem kekebalan tubuh, tingkat kesehatan mereka terlihat
meningkat dengan cepat hingga mencapai nilai normal.
Piramida kuno, khususnya Piramida Besar di Giza, memberikan beberapa fungsi esoterik seperti memfasilitasi ‘pengalaman luar’ tubuh manusia (roh) dan ‘alam semesta‘ dalam inisiasi ritual.
Penempatan
Piramida di titik-titik simpul tertentu pada grid planet menunjukkan
bahwa piramida bertindak untuk meningkatkan kualitas energi kehidupan di
planet bumi, dan mungkin menstabilkan grid itu sendiri. Piramida bukan kuburan raksasa bagi raja firaun yang mati, banyak hal tertentu yang mendasari pembangunan piramida. Wilcock (The Divine Cosmos)
menjelaskan bahwa benda berbentuk kerucut atau silinder akan
memanfaatkan dan fokus pada bidang ‘torsi spiral’ yang keluar dari Bumi,
karena energi ini pada dasarnya dimanfaatkan tidak hanya untuk
meningkatkan kesehatan fisik seseorang, tapi juga ‘kesadaran spiritual’.
Energi Torsi Mendasari Fenomena Paranormal
Dalam
hal fenomena paranormal, seperti melihat jarak jauh dan fungsi
kesadaran lainnya yang memungkinkan kita untuk mengakses informasi dari
mana saja di alam semesta,
bidang torsi kini jelas sangat diperlukan. Dukungan tidak langsung
berasal dari perangkat gravimetri yang digunakan oleh berbagai ilmuwan
yang telah mengukur bidang torsi dan merekam peristiwa astrofisika dan
proses secara real time. Hasil penelitian mereka mendukung gagasan bahwa
informasi di setiap tempat dalam jagat raya dapat secara instan
diperoleh di lokasi lain, sebuah teori yang mendukung penuh komunikasi
dan telepati (Wilcock, The Source Field Investigations).
Dengan menghasilkan medan torsi, informasi dapat dikirim dan mewujudkannya di tempat lain yang berada di alam semesta, tidak peduli seberapa jauh jarak antara pengirim dan penerima. Pada tahun 2001, Dr.Hartmut Muller menggunakan bidang torsi dalam gravitasi untuk membuat ‘panggilan telepon real-time’ dari gedung Toezler Medientage di Jerman dengan tujuan Saint Petersburg di Rusia.
Pengetahuan Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, tetapi harus tetap jaga kesopanan ya broo !
Admin sangat memelukan kritik dan saran untuk kebaikan blog ini.
Thanks