Penelitian yang dilakukan NASA Jet Propulsion Laboratory,
Pasadena, California, yang mengelola Spitzer Space Telescope untuk
Science Mission Directorate di Washington, dirilis 7 Juni 2012 pada
situs berita resmi NASA Jet Propulsion Laboratory “NASA’s Spitzer Finds First Objects Burned Furiously”.
Deteksi Alam Semesta Melalui Teleskop Spitzer
Cahaya yang dilepaskan benda pertama di alam semesta mungkin telah terdeteksi melalui presisi terbaik sebelumnya yang menggunakan NASA Spitzer Space Telescope. Objek samar-samar di alam semesta mungkin bintang liar berukuran besar atau lubang hitam.
Objek terlalu jauh untuk dilihat secara individual, tetapi bukti baru
meyakinkan pola kolektif dari cahaya inframerah yang dihasilkan objek
tersebut.
Pengamatan mengkonfirmasi objek pertama secara kuantitas dan membakar bahan bakar kosmik. Ilmuwan belum bisa langsung menyatakan sumber cahaya misterius yang mungkin berasal dari alam semesta
terdekat, tetapi sekarang menjadi semakin mungkin bahwa ilmuwan telah
mengungkapkan ‘sekilas tentang terbentuknya alam di zaman kuno’.
Teleskop Spitzer pertama kali menangkap petunjuk dari pola cahaya terpencil yang dikenal sebagai latar belakang inframerah kosmis,
pada tahun 2005, kemudian presisi lebih mendalam ditemukan kembali pada
tahun 2007. Kashlinsky dan rekan-rekannya di NASA Goddard Space Flight
Center, menggunakan Spitzer untuk melihat dua ‘wilayah’ langit lebih
dari setiap 400 jam.
Tim ilmuwan
astronomi kemudian mengurangi dengan hati-hati semua bintang dan galaksi
yang dikenal dalam gambar. Meninggalkan ruang hitam yang kosong di
angkasa, kemudian menemukan pola cahaya samar dengan tanda karakteristik
berlatar belakang inframerah kosmis. Gumpalan dalam pola diamati
konsisten dengan cara memperkirakan objek sangat yang akan berkumpul
bersama.
Cahaya Misterius Alam Semesta Berusia Miliaran Tahun?
Mereka
mengumpulkan petunjuk dari cahaya ledakan api pertama di alam semesta,
hal ini menunjukkan bahwa sumber ‘percikan api’ yang intens membakar
bahan bakar nuklir objek tersebut.
Alam semesta terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu melalui teori Big Bang. Waktu telah mendinginkan alam semesta dan sekitar 500 juta tahun kemudian, bintang-bintang pertama, galaksi dan lubang hitam mulai terbentuk. Para astronom mengatakan bahwa beberapa ‘cahaya pertama’ mungkin telah melakukan perjalanan milyaran tahun untuk mencapai teleskop Spitzer.
Astronom telah meningkatkan jumlah objek alam semesta
untuk mendapatkan bukti yang lebih pasti tentang latar belakang kosmis
inframerah. Para peneliti berencana mengeksplorasi lebih banyak ruang di
masa depan, untuk mengumpulkan petunjuk cahaya tersembunyi tentang
terbentuknya alam semesta dan zaman kuno.
Pengetahuan Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, tetapi harus tetap jaga kesopanan ya broo !
Admin sangat memelukan kritik dan saran untuk kebaikan blog ini.
Thanks