Minggu, 20 Januari 2013

Kitab Genesis Ungkap Evolusi Manusia Zaman Kegelapan

Kitab Genesis menceritakan sejarah evolusi manusia yang muncul dari zaman kegelapan, selama 1000 tahun pasca letusan Gunung Toba.
Kitab Genesis merupakan salah satu cerita imajinatif tentang evolusi manusia. Dimana semua itu masih sebuah misteri, tetapi kita bisa melihat kesamaan dari kisah Kitab Genesis dengan sejarah evolusi. Kitab Genesis mungkin tidak setua yang difikirkan orang, dan mungkin sama sekali tidak menceritakan sejarah awal alam semesta, melainkan sebuah kisah tentang manusia yang muncul dari kegelapan.

Manusia Prasejarah Dalam Kitab Genesis

Perkembangan manusia dimulai dari salah satu cerita simpanse prasejarah hingga menuju manusia modern. Tidak semua orang, tetapi banyak orang tahu bahwa ilmu pengetahuan telah tertutupi dengan pandangan asal usul evolusi manusia. Neanderthal, diyakini sebagai langkah lain dalam evolusi yang hidup berdampingan dengan Homo Sapiens dan kawin dengan mereka, meskipun hal ini masih kontroversial di kalangan banyak pengamat.
Ada beberapa kontroversi diantara asal usul Erectus dan Neanderthal yang mungkin dikawinkan satu sama lain. Ada banyak perdebatan, meskipun indikasi kebanyakan ilmuwan bahwa semua itu tidak pernah terjadi. Meskipun demikian, asal usul Homo Sapiens sangat mungkin berkompetisi pada sumber daya yang menyebabkan kepunahan Neanderthal.
Berbicara tentang alien kuno yang turun ke bumi dan memilih budak dari manusia purba, Neanderthal primitif digunakan sebagai rekayasa genetik asing yang menghasilkan Homo Sapiens. Neanderthal primitif yang tersisa akhirnya punah karena Homo Sapiens lebih cepat, lebih kuat, dan lebih cerdas.

Letusan Gunung Toba Awali Zaman Kegelapan

Sebuah letusan gunung berapi terjadi antara 69,000 hingga 77,000 tahun yang lalu di Danau Toba. Hal ini diyakini bahwa letusan Gunung Toba menyebabkan musim dingin vulkanik 6 hingga 10 tahun, kemungkinan dilanjutkan 1000 tahun pendinginan yang parah.
ledakan gunung toba, kitab genesis
Ilustrasi ledakan Gunung Toba / Credit: wallpaperswide.com
Selama musim dingin vulkanik Toba, langit tertutupi awan hitam 6 sampai 10 tahun. Jika terjadi selama 1000 tahun, pasti akan ada kematian massal vegetasi dan hewan, termasuk manusia. Hal ini menyebabkan populasi manusia berkurang menjadi 10,000 atau bahkan 1,000 pasangan.
Seperti yang ditunjukkan pada fosil sekelompok kecil Homo Sapiens yang meninggalkan Afrika antara 100,000 hingga 50,000 tahun yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan fosil itu berusia 70,000 hingga 50,000 tahun, namun tahun-tahun ini bertepatan dengan letusan Gunung Toba. Banyak populasi mamalia pulih pada periode yang sama, antara 70,000 hingga 50,000 tahun yang lalu. Tahun-tahun ini juga mencatat populasi manusia yang cepat meningkat, seiring dengan kemajuan, inovasi, dan migrasi. Peradaban dibedakan dalam periode ini juga, karena migrasi cepat dan tidak bertahap seperti yang telah difikirkan sebelumnya.
Meskipun letusan Gunung Toba mempengaruhi Homo Sapiens sangat diperdebatkan, tetapi sangat masuk akal seperti yang tertulis dalam Kitab Genesis. Keluar dari kegelapan (musim dingin vulkanik), cahaya turun (matahari akhirnya keluar setelah awan hitam menghilang). Manusia menyebar dan berkembang, hewan kembali berkembang biak bersama vegetasi.
Apakah mungkin ada peradaban lain di bumi dan mereka juga bermigrasi? Mungkin, Homo Sapiens primitif manusia pintar dan bisa saja seperti dewa. Kita berbicara tentang zaman kegelapan selama 1000 tahun dan banyak yang bisa terjadi dalam 1000 tahun. Mungkin peradaban lain menyesuaikan diri lebih cepat terhadap perubahan bumi, hidup di dunia bawah tanah dan terus berkembang. Beberapa fosil Homo Sapiens ditemukan selamat dari letusan Gunung Toba, spekulasi menyatakan bahwa kelompok ini hanya melawan perubahan setalah bencana Toba.
Sekitar 50,000 tahun yang lalu, manusia mendapatkan sesuatu yang mengejutkan dalam segala bentuk perilaku. Termasuk tehnik berburu yang baru, alat-alat berburu ditingkatkan, pakaian yang lebih baik, dan bahkan menciptakan perhiasan. Lukisan, tempat tinggal dan ritual menjadi norma yang khas. Apakah semua ini terjadi ketika Homo Sapiens diajarkan oleh peradaban yang lebih maju? Dan dimana peradaban tua dan bijaksana itu berada?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, tetapi harus tetap jaga kesopanan ya broo !
Admin sangat memelukan kritik dan saran untuk kebaikan blog ini.
Thanks