Banyak legenda yang menyatakan bahwa bencana banjir besar terjadi ketika manusia bumi mengakhiri hubungan mereka dengan makhluk extra-terrestrial atau disebut Dewa. Ada ratusan legenda tentang banjir besar, beberapa ahli sejarah meyakini bahwa bencana banjir sangat berhubungan dengan akhir Zaman Es dan cerita ini diwariskan selama kurun waktu 10,000 tahun terakhir.
Ada
beberapa hubungan tentang langit, dewa, agama, adat istiadat dan
legenda yang telah dilalui di selama bertahun-tahun sampai sekarang.
Dalam buku Leonardo Farra ‘The Legacy Pleiades’ dan Edmond Sollberger ‘The Babylonian Legend of The Flood’ menjelaskan hubungan ras manusia kuno dan raksasa yang musnah akibat bencana banjir besar.
Bencana Banjir Melibatkan Extra-Teresterial
Suatu keganjilan, mungkin banjir besar
tidak berhubungan dengan akhir zaman es. Mencairnya es bisa menyebabkan
level air naik, tetapi legenda Timur Tengah dan alkitab menyatakan
bahwa bencana banjir besar
disebabkan hujan deras terus menerus selama beberapa hari. Robert
Ballard, salah satu orang yang paling terkenal menjelajah lautan ikut
terlibat dalam penelitian bawah air di Laut Hitam untuk mencari bukti
yang mendukung teori bahwa laut ini terkena bencana banjir sekitar 7500
tahun yang lalu.
Mungkin banjir besar pernah memasuki wilayah itu, tetapi legenda bencana banjir di Timur Tengah dapat ditelusuri melalui tulisan Sumeria kuno dan bukti arkeologi menunjukkan bahwa bencana banjir disebabkan Annunaki sekitar 5000 tahun yang lalu.
Dahulu, manusia di berbagai belahan dunia memiliki serangkaian tradisi masa lalu. Legenda ini juga populer di kalangan suku Aztec, Suku Maya, Yunani Kuno, Picts, dan orang-orang di India yang juga disinggung dalam cerita Plato tentang peradaban Benua Atlantis.
Banyak variasi cerita kuno dalam budaya yang berbeda, akan tetapi pada
dasarnya sama. Dengan berjalannya waktu masing-masing legenda kemudian
berevolusi, manusia menjadi jahat dan menjadi dewa atau para dewa datang
ke bumi yang kemudian menghancurkan mereka dengan air atau api. Zaman
kuno selanjutnya dihuni oleh para korban, setelah para Dewa kuno
membantu memulai zaman baru kemudian kembali ke langit dan tidak
terlihat lagi.
Menurut kalender Maya dan Hindu semua itu berawal disekitar 5100 tahun yang lalu setelah penghancuran era sebelumnya, dan adanya indikasi bahwa tradisi ini didasarkan pada sesuatu yang benar-benar terjadi.
Iklim pada waktu itu sangat kacau disertai hujan deras, permukaan air laut
naik di beberapa wilayah dan letusan besar terjadi di Atlantik. Banyak
orang di seluruh dunia juga bergerak meninggalkan kota-kota mereka.
Ratusan desa didirikan dan beberapa desa yang ada diperluas menjadi
kota-kota baru. Piramida dan bangunan peradaban kuno muncul seperti Mesir kuno dan Sumeria kuno, peradaban yang lebih maju daripada generasi berikutnya.
Beberap
hal yang terkait dengan cerita bencana banjir seperti Pleiades dengan
peradaban manusia kuno sering dikaitkan. Berbagai cerita versi agama
bermunculan di seluruh dunia dan terlepas dari itu ‘apakah peradaban
kuno atau orang-orang primitif terkait dengan Iblis dan Dewa?’ Beberapa
tradisi kuno yang masih populer di masa sekarang menjadi bercampur aduk
dengan keyakinan baru.
Pleiades (Gugus Kartika, rasi bintang Taurus)
seluruh legenda dunia terkait, menunjukkan bahwa adanya kunjungan
makhluk extra-teresterial ke Bumi sekitar 5000 tahun yang lalu dan
mereka membantu mengembangkan peradaban, budaya, dan tradisi manusia.
Ras Manusia Raksasa Sebagian Besar Musnah Dalam Bencana Banjir
Ada juga aspek lain yang menarik dalam cerita ini karena Alkitab menyatakan bahwa ada ras raksasa di era sebelum bencana banjir. Hal ini juga disinggung dalam legenda Yahudi kuno alegoris, menceritakan bagaimana manusia raksasa yang disebut Raja Og memasuki bahtera raksasa nabi Nuh menghindari bencana banjir.
Tahun
1190, Glastonbury Abbey di Somerset Inggris, biarawan menemukan sebuah
lempengan batu di mana mereka menemukan sebuah prasasti Latin tentang
penguburan Raja Arthur.
Setelah menggali sedalam 16 meter mereka menemukan sebuah peti mati
kayu terbuat dari pohon besar yang berisi sisa-sisa seorang pria dengan
tinggi 8 kaki dan seorang wanita. Anthony Roberts mengatakan bahwa tidak
ada bukti yang mengkonfirmasi bahwa orang tersebut adalah Arthur yang
pernah dikatakan sebagai raksasa.
Metode penguburan 5000 tahun lalu sangat dekat dengan era raksasa di Inggris. Tahun 1947 majalah National Geographic
edisi Mei memuat penemuan lain yang menarik di Pulau Lundy, Selat
Bristol lepas pantai Devon. Penggalian di atas pantai barat Lundy
menemukan sebuah ruang bawah tanah yang besar, dibangun dengan blok
besar dari granit dan di dalamnya terdapat dua peti batu besar. Salah
satu dari mereka memiliki kerangka seorang pria setinggi 8 kaki,
sementara kerangka perempuan setinggi 7 kaki. Penemuan sisa-sisa manusia
raksasa juga telah ditemukan di Skotlandia, Afrika Utara, dan Amerika
Utara, beberapa dari orang-orang ini memiliki ketianggian di atas
rata-rata. Klaus Dona , seorang peneliti dari Autria juga menemukan
sisa-sisa manusia raksasa di berbagai negara.
Dalam
wawancara dengan Regina Meredith di Media Edge, Klaus menceritakan
penemuan tulang setinggi 7.6 meter di Ekuador. Kemudian penemuan
sisa-sisa raksasa di Utah-Amerika Serikat dan legenda ‘Ras Manusia
Raksasa’ pra bencana banjir di antara orang-orang Shuara primitif di
Brasil. Salah satu situs megalitik yang terkenal terkait dengan ras manusia raksasa
pasca banjir, situ yang disebut Ba’albek di Lebanon. Romawi mengubah
bangunan kuil di sana yang sebelumnya telah dibangun struktur megalitik
ribuan tahun sebelumnya.
Klaus Dona memiliki koleksi artefak kuno, diantaranya cangkir logam yang ditemukan tertanam dalam batu bara berusia 65 juta tahun, dan dari jejak kaki manusia yang ditemukan pada batu di zaman dinosaurus. Artefak ini menandakan adanya peradaban kuno yang jauh dari dugaan kita sebelumnya.
Trilithon Ba’albek
terdiri dari tiga blok batu pahat masing-masing seberat 750 ton, bahkan
satu blok batu yang terpahat diperkirakan beratnya 1000 ton. Tidak ada
yang tahu bagaimana caranya batu-batu itu dipindahkan, mungkinkah bahwa
beberapa manusia kuno memiliki peralatan anti-gravitasi?
Manusia Kepala Kerucut, Ras Manusia Atau Dewa?
Klaus
Dona dan peneliti lainnya juga meneliti tengkorak sisa-sisa manusia
yang dikenal sebagai ‘kepala kerucut’ yang ditemukan di Andes dan Rusia.
Suku Maya dan suku lain-nya juga mengubah bentuk kepala bayi mereka
sejak lahir. Mereka menyebutnya Ignatius Donnelly, kebiasaan ini dipraktekkan di antara Basques, Caledonia, Skandinavia, dan Anglo-Saxon. Orang-orang di Normandia masih meratakan kepala anak-anak mereka hingga awal abad ke-17.
Ketika Profesor Baudouin memeriksa beberapa ukiran kuno pada permukaan batu di sebuah muara di Brittany-Perancis tahun 1928, dia terkejut menemukan gambar seorang pria berjenggot dengan dahi miring (kepala yang hampir kerucut) di dalam sebuah piring. Mungkinkah bahwa gambar itu mewakili Tuhan dan manusia kuno banyak yang meniru penampilan makhluk extra-teresterial?
Struktur
batu besar yang dikenal sebagai Dolmen, terdiri dari lempengan batu
besar yang didukung beberapa batu yang tegak (mirip pilar) dan dibangun
oleh manusia yang berbeda, dan terpisah dari dunia. Tampaknya tradisi
bangunan mereka menyebar melalui hubungan dan hal itu sangat menarik,
Profesor Homet dalam tulisannya ‘Sons of the Sun’ telah membandingkan
manusia yang diteliti di Brasil dengan manusia lain di Afrika Utara.
Semua itu masih menjadi misteri, legenda dan bukti adanya manusia
raksasa merupakan indikasi sejarah kuno peradaban manusia yang sangat
berbeda dari apa yang telah diketahui.
Selama beberapa tahun terakhir, penemuan ras manusia kuno dan peradaban kuno yang sekarang berada di bawah laut lepas pantai India dan Jepang, kemudian penemuan yang sama di Laut Karibia dan Dogger Bank
bagian timur Inggris. Peradaban yang hilang telah ditemukan di pantai
di Amerika Selatan dan penemuan yang sedang diteliti berada diwilayah
Ness-Brodger, Orkneys, dan di lokasi Gobekli Tepe-Turki yang berusia
12,000 tahun.
Bukti-bukti lain banyak
menyatakan bahwa sisa-sia peradaban ras manusia kuno yang ditemukan
disebabkan bencana banjir besar, tetapi tetap saja menjadi kontroversi
bagi kalangan ilmuwan dan sejarawan yang sering tidak searah. Seperti
penelitian kawah bumi yang disebabkan asteroid besar menabrak bumi,
bencana banjir besar tidak menadapatkan titik terang yang jelas
berdasarkan legenda, alkitab, dan hasil penelitian zaman es
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, tetapi harus tetap jaga kesopanan ya broo !
Admin sangat memelukan kritik dan saran untuk kebaikan blog ini.
Thanks