Dinosaurus tubuhnya terlalu besar dan berat untuk menghidupi diri sendiri di tanah kering dan harus hidup di air.
Jika teori ini benar, maka hal ini akan menghapus pandangan kita tentang sejarah dinosaurus yang hidup di darat. Seperti yang kita lihat dalam film ‘Jurassic Park’, mungkin sebagian besar gambaran lingkungan zaman dinosaurus tersebut salah.
Ukuran Tubuh Menyulitkan Pergerakan Dinosaurus
Profesor Brian J.Ford seorang ilmuwan, penyiar dan dosen yang berbasis di Cambridge University,
mengatakan bahwa makhluk prasejarah “tidak hidup” dengan cara
palaeontology dan memahami lingkungan selama beberapa dekade. Ia
meyakini bahwa ekor dinosaurus terlalu besar dan sulit bagi mereka untuk berburu atau bergerak lincah, dan dinosaurus tidak bisa mengkonsumsi cukup makanan untuk menopang kebutuhan energi mereka.
Sebaliknya, ia mengklaim bahwa dinosaurus
harus hidup dalam air di mana lingkungan mereka akan mendukung
kehidupan secara massal. Setiap kali Anda melihat dinosaurus yang besar,
bentuk dan ukuran tubuh mereka selalu terlihat sama.
Dinosaurus besar bergerak di padang pasir gersang dengan menopang ekor yang besar dan tegak dalam mencari-cari mangsa. Tidak masuk akal!
Bayangkan
saja landscape sekitarnya adalah air, itu membuatnya menjadi masuk
akal. Ekor besar dinosaurus mengapung, mengambang di air, menjadi alat
bantu renang.
Teori
sebelumnya telah menyarankan bahwa dinosaurus mungkin telah berenang
atau tinggal di rawa-rawa, dan banyak aktifitas penelitian yang telah
dilakukan untuk membuktikan dinosaurus dalam mengarungi sungai untuk
menangkap ikan. Pandangan Prof.Ford sangat berbeda, dia berpendapat
bahwa evolusi kehidupan dinosaurus berada di perairan dangkal.
Mengulang Teori Evolusi Dinosaurus Seratus Tahun Lalu
Hal
ini bukan berarti bahwa mereka bisa berhasil mengatasi keadaan
lingkungan, atau dinosaurus berenang, atau bahkan dinosaurus terendam.
Tetapi hewan misterius
ini hidup di perairan yang mendukung berat badan mereka. Teori
Prof.Ford belum mendapatkan kepercayaan dari sesama ilmuwan, seorang
ahli dari Natural History Museum mengklaim teori serupa yang telah dibahas dan sebagian besar dihentikan sekitar seratus tahun yang lalu.
Profesor Ford tidak mengatakan seperti apa Dinosaur yang hidup di air. Sauropoda
di Kongo adalah salah satu contoh yang mungkin mendekati pendapatnya,
tidak memungkinkan berjalan didarat karena struktur kaki yang berbeda.
Jika temuan ini benar, hewan misterius Ogopogo bisa menjadi pembenaran. Ukuran tubuhnya yang besar membuat Ogopogo bertahan hidup di danau kanada.
Fosil Dinosaurus Raksasa Di Antartika
Para ilmuwan di Antartika telah menemukan fosil tulang ekor Titanosaur,
keluarga dinosaurus raksasa pemakan tumbuhan. Titanosauridae adalah
sauropoda berkaki empat, dinosaurus herbivora dengan leher panjang dan
berekor. Jasad mereka telah ditemukan di seluruh dunia tetapi penemuan
ini merupakan bukti pertama mereka mungkin telah menjelajahi Antartika.
Spesimen baru ditemukan di Pulau James Ross oleh tim Argentina, Dr.Ignacio Alejandro Cerda,
dari Conicet lembaga penelitian di Argentina, dan rekan penulis dalam
jurnal Naturwissenschaften Jerman, mengungkapkan bahwa penemuan ini
menunjukkan titanosaurs akhir yang mencapai masa global setidaknya
priode Kapur Akhir (Late Cretaceous). Mereka diidentifikasi sebagai bagian dari Titanosaur lithostrotian
sekitar 70 juta tahun lalu. Temuan terdiri dari bagian tulang belakang
panjangnya hampir 20cm diyakini berasal dari bagian tengah ekor
dinosaurus. Titanosauridae termasuk jenis Argentinosaurus perkasa, yang mungkin panjang dinosaurus ini telah mencapai 100 kaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, tetapi harus tetap jaga kesopanan ya broo !
Admin sangat memelukan kritik dan saran untuk kebaikan blog ini.
Thanks